Rabu, 30 November 2016

Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV

Tujuan Pembelajaran ini :

  1. Siswa diharapkan mampu mengenal gambar mampu memahami dan menjawab pancasila
  2. Siswa diharapkan mampu menganalisis gambar lambang pancasila, 
  3. Siswa mampu mengenali lambang pancasila secara cepat
  4. Setelah mendengar cerita dan melihat gambar “Lingkungan Sosial”, siswa diharapkan mampu menemukan unsur cerita dari teks.
  5. Setelah mengenal gambar-gambar "petugas keamanan", siswa diharapkan mampu menjelaskan dam mengetahui tugas-tugas keamanan tersebut.
  6. Setelah menganalisa gambar dan diskusi siswa diharapkan mampu menjelaskan hubungan antara jenis pekerjaan dan benda yang dihasilkan dengan benar.
Referensi Materi Pembelajaran Bahasa Indoesia Kelas IV
Perhatikan dan Cermati paparan materi yang terdapat di video berikut :


Siswan dapat melakukan pengamatan cerita dan coba kerjakan soal dari video tersebut
Bisa dilihat disinih -> Soal Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia

Selasa, 29 November 2016

Pembelajaran Tematik Bahasa Indoesia SD Kelas IV

PEMBELAJARAN TEMATIK DAN IMPLEMENTASINYA
DI SEKOLAH DASAR

Oleh: Sungkono


Pendahuluan
Pemerintah pada beberapa tahun lalu telah mengeluarkan kebijakan tentang otonomi daerah. Kebijakan ini antara lain memberi ruang gerak yang luas kepada lembaga pendidikan khususnya sekolah dasar dalam mengelola sumber daya yang ada, dengan cara mengalokasikan seluruh potensi dan prioritas sehingga mampu melakukan terobosan-terobosan sistem pembelajaran yang lebih inovatif dan kreatif.
Salah satu upaya kreatif dalam melaksanakan pembelajaran yang   menggunakan kurikulum berbasis kompetensi di sekolah dasar adalah melakukan pembelajaran tematik. Pembelajaran model ini akan lebih menarik dan bermakna bagi anak karena model pembelajaran ini menyajikan tema-tema pembelajaran yang lebih aktual dan kontekstual dalam kehidupan sehari-hari. Namun demikian masih banyak pihak yang belum memahami dan mampu menerapkan model ini secara baik. Melalui tulisan ini akan diuraikan secara singkat tentang pembelajaran tematik secara konseptual dan implementasinya dalam kegiatan pembelajaran.

Arti dan Prinsip Dasar Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik dapat diartikan suatu kegiatan pembelajaran dengan mengintegrasikan materi beberapa mata pelajaran dalam satu tema/topik pembahasan. Sutirjo dan Sri Istuti Mamik (2004: 6) menyatakan bahwa pembelajaran tematik merupakan satu usaha untuk mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, nilai, atau sikap pembelajaran, serta pemikiran yang kreatif dengan menggunakan tema. Dari pernyataan tersebut dapat ditegaskan bahwa pembelajaran tematik dilakukan dengan maksud sebagai upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan, terutama untuk mengimbangi padatnya materi kurikulum. Disamping itu pembelajaran tematik akan memberi peluang pembelajaran terpadu yang lebih menekankan pada partisipasi/keterlibatan siswa dalam belajar. Keterpaduan dalam pembelajaran ini dapat dilihat dari aspek proses atau waktu, aspek kurikulum, dan aspek belajar mengajar.
Dalam menerapkan dan melaksanakan pembelajaran tematik, ada beberapa prinsip dasar  yang perlu diperhatikan yaitu 1) bersifat terintegrasi dengan lingkungan, 2) bentuk belajar dirancang agar siswa menemukan tema, dan 3) efisiensi. Agar diperoleh gambaran yang lebih jelas berikut ini akan diurakan ketiga prinsip tersebut,  berikut ini.
1.      Bersifat kontekstual atau terintegrasi dengan lingkungan.
Pembelajaran yang dilakukan perlu dikemas dalam suatu format keterkaitan, maksudnya pembahasan suatu topik dikaitkan dengan kondisi yang dihadapi siswa atau ketika siswa menemukan masalah dan memecahkan masalah yang nyata dihadapi siswa dalam kehidupan sehari-hari dikaitkan dengan topik yang  dibahas.
2.   Bentuk belajar harus dirancang agar siswa bekerja secara sungguh-sungguh untuk menemukan tema pembelajaran yang riil sekaligus mengaplikasikannya. Dalam melakukan pembelajaran tematik siswa didorong untuk mampu menemukan tema-tema yang benar-benar sesuai dengan kondisi siswa, bahkan dialami siswa.
3.      Efisiensi
Pembelajaran tematik memiliki nilai efisiensi antara lain dalam segi waktu, beban materi, metode, penggunaan sumber belajar yang otentik sehingga dapat mencapai ketuntasan kompetensi secara tepat.

Ciri-ciri Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik memiliki ciri-ciri atau karakteristik sebagaimana diungkapkan dalam www. pppg tertulis.or.id. sebagai berikut 1) berpusat pada siswa, 2) Memberikan pengalaman langsung kepada siswa, 3)  Pemisahan mata  pelajaran tidak begitu jelas, 4) Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran., 5) Bersifat fleksibel, 6) Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat, dan kebutuhan siswa. Agar diperoleh gambaran yang lebih jelas tentang karakteristik tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
1.      Berpusat pada siswa
Proses pembelajaran yang dilakukan harus menempatkan siswa sebagai pusat aktivitas dan harus mampu memperkaya pengalaman belajar. Pengalaman belajar tersebut dituangkan dalam kegiatan belajar yang menggali dan mengembangkan fenomena alam di sekitar siswa.
2.      Memberikan pengalaman langsung kepada siswa
Agar pembelajaran lebih bermakna maka siswa perlu belajar secara langsung dan mengalami sendiri. Atas dasar ini maka guru perlu menciptakan kondisi yang kondusif dan memfasilitasi tumbuhnya pengalaman yang bermakna.
3.      Pemisahan mata  pelajaran tidak begitu jelas
Mengingat  tema dikaji dari berbagai mata pelajaran dan saling keterkaitan maka  batas mata pelajaran menjadi tidak begitu jelas.
4.      Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran.
5.      Bersifat fleksibel
Pelaksanaan pembelajaran tematik tidak  terjadwal secara ketat antar mata pelajaran.
6.      Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat, dan kebutuhan siswa.

Sehubungan dengan hal tersebut diungkapkan pula dalam www p3gmatyo.go.id/download/SD karakteristik pembelajaran terpadu/tematik sebagai berikut: 1) pembelajaran berpusat pada anak, 2) menekankan pembentukan pemahaman dan kebermaknaan, 3) belajar melalui pengalaman langsung, 4) lebih memperhatikan proses daripada hasil semata, 5) sarat dengan muatan keterkaitan.

 Peran dan Pemilihan Tema dalam Pembelajaran Tematik
Tema dalam pembelajaran tematik memiliki peran antara lain:

  1. Siswa lebih mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topik tertentu.
  2. Siswa dapat mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi mata pelajaran dalam tema yang sama.
  3. Pemahaman terhadap  materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan
  4. Kompetensi berbahasa bisa dikembangkan lebih baik dengan mengaitkan mata pelajaran lain dan pengalaman pribadi siswa.
  5. Siswa lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas.
  6. Siswa lebih bergairah belajar karena mereka bisa berkomunikasi dalam situasi yang nyata.
  7. Guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan secara terpadu dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam 2 atau 3 kali.
Pemilihan tema dalam pembelajaran tematik dapat berasal dari guru dan siswa. Pada umumnya guru memilih tema dasar dan siswa menentukan unit temanya.  Tema juga dapat dipilih berdasarkan pertimbangan konsensus antar siswa.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran tematik
Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam pembelajaran tematik, yaitu:
1.   Pembelajaran tematik dimaksudkan agar pelaksanaan kegiatan pembelajaran lebih bermakna dan utuh.
2.   Dalam pelaksanaan pembelajaran tematik  perlu mempertimbangkan alokasi waktu untuk setiap topik, banyak sedikitnya bahan yang tersedia di lingkungan.
3.      Pilihlah tema yang terdekat dengan siswa.
4.      Lebih mengutamakan kompetensi dasar yang akan dicapai dari pada tema.

Keunggulan dan kekurangan Pembelajaran Tematik
Pelaksanaan pembelajaran tematik memiliki beberapa keuntungan dan juga kelemahan yang diperolehnya. Keuntungan yang dimaksud yaitu:
1.      Menyenangkan karena bertolak dari minat dan kebutuhan siswa
2.      Pengalaman dan kegiatan belajar relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa.
3.      Hasil belajar akan bertahan lebih lama karena lebih berkesan dan bermakna.
4.  Menumbuhkan keterampilan sosial, seperti bekerja sama, toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain.
Pembelajaran tematik di samping memiliki beberapa keuntungan sebagaimana dipaparkan di atas, juga terdapat beberapa kekurangan yang diperolehnya. Kekurangan yang ditimbulkannya yaitu:
1.      Guru dituntut memiliki keterampilan yang tinggi 
2.   Tidak setiap guru mampu mengintegrasikan kurikulum dengan konsep-konsep yang ada dalam mata pelajaran secara tepat.

Implementasi Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar
Pembelajaran tematik di sekolah dasar (SD) merupakan suatu hal yang relatif baru,  sehingga dalam  implementasinya belum sebagaimana yang diharapkan. Masih banyak guru yang merasa sulit dalam melaksanakan pembelajaran tematik ini. Hal ini terjadi antara lain karena guru belum mendapat pelatihan secara intensif  tentang pembelajaran tematik ini. Disamping itu juga guru masih sulit meninggalkan  kebiasan kegiatan pembelajaran yang penyajiannya berdasarkan mata pelajaran/bidang studi.
Pelaksanaan pembelajaran tematik di sekolah dasar pada saat ini  difokuskan pada kelas-kelas bawah (kelas 1 dan 2) atau kelas yang anak-anaknya masih tergolong pada anak usia dini, walaupun sebenarnya pendekatan pembelajaran tematik ini bisa dilakukan di semua kelas sekolah dasar.
Pembelajaran tematik dilakukan dengan beberapa tahapan-tahapan seperti penyusunan perencanaan, penerapan, dan evaluasi/refleksi. tahap-tahap ini secara singkat dapat diuraikan sebagai berikut:
1.      Perencanaan
    Mengingat perencanaan sangat menentukan keberhasilan suatu pembelajaran tematik, maka perencanaan yang dibuat dalam rangka pelaksanaan pembelajaran tematik harus sebaik mungkin Oleh karena itu ada beberapa langkah yang perlu dilakukan dalam merancang pembelajan tematik ini yaitu: 1) Pelajari kompetensi dasar pada kelas dan semester yang sama dari setiap mata pelajaran, 2) Pilihlah tema yang dapat mempersatukan kompetensi-kompetensi  untuk setiap kelas dan semester, 3) Buatlah ”matriks hubungan kompetensi dasar dengan tema”, 4) Buatlah pemetaan pembelajaran tematik. Pemetaan ini dapat dapat dibuat dalam bentuk matriks atau jareingan topik, 5) Susunlah silabus dan rencana pembelajaran berdasarkan matriks/jaringan topik pembelajaran tematik
2.      Penerapan pembelajaran tematik
  Pada tahap ini intinya guru melaksanakan rencana pembelajaran yang telah disusun sebelumnya. Pembelajaran tematik ini akan dapat diterapkan dan dilaksanakan dengan baik perlu didukung laboratorium yang memadai. Laboratorium yang memadai  tentunya berisi berbagai sumber belajar yang dibutuhkan bagi pembelajaran di sekolah dasar. Dengan tersedianya laboratorium yang memadai tersebut maka guru ketika menyelenggarakan pembelajaran tematik akan dengan mudah memanfaatkan sumber belajar yang ada di laboratorium tersebut, baik dengan cara membawa sumber belajar ke dalam kelas maupun mengajak siswa ke ruang laboratorium yang  terpisah dari ruang kelasnya.
3.      Evaluasi Pembelajaran Tematik
    Evaluasi pembelajaran tematik difokuskan pada evaluasi proses dan hasil. Evaluasi proses diarahkan pada tingkat keterlibatan, minat dan semangat siswa dalam proses pembelajaran, sedangkan evaluasi hasil lebih diarahkan pada tingkat pemahaman dan penyikapan siswa terhadap substansi materi dan manfaatnya bagi kehidupan siswa sehari-hari. Disamping itu evaluasi juga dapat berupa kumpulan karya siswa selama kegiatan pembelajaran yang bisa ditampilkan dalam suatu paparan/pameran karya siswa.
   Instrumen yang dapat digunakan untuk mengungkap pemahaman siswa terhadap materi pelajaran dapat digunakan tes hasil belajar. dan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa melakukan suatu tugas dapat berupa tes perbuatan atau keterampilan dan untuk mengungkap sikap siswa terhadap materi pelajaran dapat berupa wawancara, atau dialog secara informal. Disamping itu instrumen yang dikembangkan dalam pembelajaran tematik dapat berupa: kuis, pertanyaan lisan, ulangan harian, ulangan blok, dan tugas individu atau kelompok, dan lembar observasi.

Kesimpulan 
Berdasarkan uraian di atas dapat ditegaskan bahwa pembelajaran tematik   dimaksudkan agar pembelajaran lebih bermakna dan utuh. Pembelajaran tematik ini  memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan perhatian, aktivitas belajar, dan   pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajarinya, karena pembelajarannya lebih berpusat pada siswa, memberikan pengalaman langsung kepada siswa, pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas, menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran., bersifat fleksibel, hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat, dan kebutuhan siswa.
Pembelajaran tematik agar berhasil dengan baik perlu dilakukan  dengan menempuh tahapan perencanaan, penerapan dan evaluasi.

Daftar Pustaka

Sutirjo dan Sri Istuti Mamik.  (2005). Tematik: Pembelajaran Efektif dalam Kurikulum 2004. Malang: Bayumedia Publishing.

www. pppg tertulis.or.id. Pembelajaran Tematik

www.p3gmatyo.go.id.Pembelajaran Tematik


Sumber : www.staff.uny.ac.id



Jumat, 25 November 2016

Mengenal Pecahan Sederhana Kelas III SD

Pecahan Setengah dan Seperempat
Perhatikan gambar sebuah kue bolu yang dipotong menjadi dua bagian sama besar



Berdasarkan gambar diatas kita melihat dua potong kue bolu yang sama besar, masing-masing setengah bagian dari kue bolu yang utuh.
Selanjutnya coba kamu ambil selembar kertas, lalu lipat menjadi dua bagian yang sama. Lipatan tersebut digunting sehingga kertas menjadi dua potongan. Berapa bagian dari kertas utuh setiap potongan kertas tersebut?
Untuk memahami lebih lanjut tentang pecahan setengah perhatikan daftar berikut :




Jadi, setengah adalah satu bagian yang dibagi dua sama besar.
Setelah kamu mengenal dan memahami pecahan setengah, mari kita pelajari pecahan seperempat.
Perhatikan roti yang utuh di bawah ini,


Kemudian roti tersebut dipotong menjadi empat bagian yang sama besar.


Satu potong roti adalah seperempat bagian dari yang utuh atau 

                                                                         


jadi seperempat adalah satu bagian yang dibagi empat sama besar, agar lebih jelas perhatikan contoh berikut.



Latihan :




Kamis, 24 November 2016

Seluk Beluk surat

Seluk Beluk surat
Surat merupakan salah satu sarana komunikasi yang sangat akrab dengan kehidupan kita.Hampir kita semua pernah membuat surat.Sebagai guru ,surat merupakan salah satu materi yang harus diajarkan kepada peserta didik . Di samping itu , peran sebagai guru bahasa/guru bidang studi ,sering menjadi tumpuan bertanya teman sejawat, tetapi kalau peran sebagai guru kelas  tak jarang kita kebingungan sendiri karena kita pun sebenarnya kurang memahami secara memadai masalah persuratan. Berikut adalah paparan tentang seluk beluk surat.
Pengertian dan Fungsi Surat
surat adalah salah satu alat komunikasi tertulis untuk menyampaikan suatu pesan dari seseorang, satu pihak ,atau suatu organisasi / intansi kepada orang ,pihak, atau organisasi /intansi lain. Apabila surat itu menyangkut kepentingan tugas atau dinas, maka surat semacam itu disebut surat dinas atau surat resmi.
Kelebihan lain dari surat adalah karena fungsinya sebagai :
1.       Wakil pribadi ,kelompok ,atau organisasi untuk berhadapan dengan pribadi kelompok, atau organisasi lain.
2.       Dasar atau pedoman untuk bekerja, misalnya surat keputusan dan surat tugas.
3.       Bukti tertulis yang otentik hitam di atas putih yang memiliki kekuatan hukum atau yuridis, misalnya surat jual beli sutat wakaf,atau pembagian warisan.
4.       Alat pengingat atau arsip jika sewaktu-waktu diperlukan ,serta
5.       Dokumen historis yang memiliki nilai kesejarahan ,misalnya untuk menelusuri peristiwa penting masa lalu.
Di dalam seluk beluk surat ada ciri-ciri surat, jenis-jenis surat dan bentuk –bentuk surat.Pada kesempatan yang lain akan dibahas .